(Foto/ Zakiya)

Semarang, KABARFREKUENSI.COM- Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) An-Niswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang adakan kontes Pemilihan Kangmas Denok 2017. Kontes yang bertajuk “Pelita Kartini Untuk Negeri” ini diselenggarakan di  Audit 2 Kampus III UIN Walisongo Semarang, Kamis (20/4).

Ajang tersebut diikuti oleh 16 finalis yang terdiri dari delapan laki-laki dan delapan perempuan mahasiswa UIN Walisongo. “Finalis merupakan perwakilan dari fakultasnya masing-masing,” ujar Widi Lestari, Ketua Umum UKM-U An-Niswa.

“Kontes ini merupakan agenda rutin UKM-U An-Niswa setiap tahunnya,” ujar Widi. Ihwal tujuan diselenggarakannya kontes ini adalah agar para finalis dapat berkontribusi penuh terhadap UKM-U An-Niswa, baik di lingkungan UIN Walisongo maupun di masyarakat luas. Selain itu, diharapkan para finalis dapat meneladani kepribadian Raden Ajeng (RA) Kartini yang cerdas dan berjiwa sosial. “Agar bisa menjadi role model bagi mahasiswa UIN Walisongo,” jelasnya.

Finalis Kangmas Denok
Ada beberapa tahapan seleksi untuk menyaring dan menentukan finalis Kangmas Denok 2017 ini. Pertama, perkenalan dan selayang pandang mengenai RA Kartini. Pada sesi ini, tersisa 12 finalis. Kedua, debat pro dan kontra mengenai Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), serta menikah muda. Enam finalis tersisa dalam sesi debat ini, terdiri atas tiga laki-laki, dan tiga perempuan yang berlanjut pada sesi ketiga – tanya jawab oleh dewan juri. Terakhir, para finalis diberikan waktu selama empat menit untuk menampilkan bakatnya masing-masing.

Salah satu penonton, Nur Hikmah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), terkesan dengan penampilan para finalis. Hikmah merasa, para finalis dapat meng­-explore bakatnya dengan baik. Ia setuju dengan diadakannya kontes semacam ini di kampus, agar mahasiswa UIN Walisongo paham diskursus feminisme, kesetaraan gender, dan sejarah perjuangan RA Kartini. “Kita bisa belajar dan meneladani sikap dari pejuang emansipasi wanita itu,” tandasnya.

Akhirnya, setelah melalui beberapa tahap penilaian oleh juri, terpilihlah Prima Aji Sahputra dan Diyah Ayu Varidah, perwakilan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), sebagai Kangmas Denok 2017. Mereka didaulat menjadi duta kampus UIN Walisongo selama satu tahun mendatang.

Sebagai tindak lanjut, para finalis Kangmas Denok 2017 nantinya akan diberikan training tentang gender agar bisa menularkan ilmunya. Selain itu, juga akan ada Training of Trainer (ToT), yakni penyuluhan di sekolah-sekolah tentang keremajaan dan penyuluhan pendampingan keluarga. “Secara program kerja riilnya belum ada, namun ada penawaran program kerja dari Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) tentang pelatihan pendampingan keluarga. Mungkin Kangmas denok terpilih diwajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut,” pungkas Widi. (Kabar/ Zakiya)