(Foto/ Furqon)


Semarang, KABARFREKUENSI.COM – Kamis (14/9), BAPPEDA Kota Semarang, WALHI Jawa Tengah dan Aktivis Lingkungan Walisongo  menjadi pengisi acara Diskusi Publik di Aula Gedung Q Kampus II UIN Walisongo. Kegiatan bertemakan “Membaca Arah Pembangunan Kota Semarang Perspektif Lingkungan” ini digelar atas kerjasama antara Pasthunnwali, HMJ Biologi, DEMA-F Fakultas Sains dan Teknologi dan PMII.

Dalam diskusi tersebut salah seorang pemateri yakni dosen ilmu lingkungan UIN Walisongo, Rusmadi, menghimbau dalam presentasinya bahwa pembangunan bukan lagi semata masalah ekonomi tetapi juga Provit, People, Planet (Sosial, Ekonomi dan lingkungan). Himbauan ini disampaikan Rusmadi setelah pemaparan rencana pembangunan oleh perwakilan dari BAPPEDA Kota Semarang, Ismed Adipradana.

Rusmadi juga mengungkapkan ada kerancuan cara berpikir dalam pembangunan. Menurutnya kerancuan cara berpikir itu meliputi pembangunan diidentikan dengan ekonomi (ekonomi sentris). Selain itu, lingkungan dianggap sebagai sumber daya, dan anggapan jika mempertimbangkan kelestarian sama saja menghambat pembangunan.

Menurut dosen ilmu lingkungan tersebut, pembangunan yang berorientasi membangun ekonomi dan dilanjutkan memperbaiki masalah lingkungan, merupakan pemikiran yang rancu. Rusmadi menganalogikan pembangunan yang mengabaikan lingkungan dengan pengobatan. Ia mengungkapkan “buat apa banyak duit tetapi habis untuk berobat”.

Ia pun menghimbau pembangunan harus kembali ke prinsip keseimbangan (wasathiyah) yakni memperhatikan ekonomi, sosial dan lingkungan. (kabar/ Furqon)