(Foto/ Furqon)

Semarang, KABARFREKUENSI.COM
– Status aplikasi whatsapp pada Senin (12/03) ramai membincang foto poster terkait kebijakan baru di Kampus I UIN Walisongo Semarang. Foto berisi informasi sistem masuk parkir yang tertempel pada jendela sebuah bilik di gerbang masuk Kampus I menjadi perbincangan hangat warganet yang mayoritas mahasiswa UIN Walisongo. Mereka gelisah terhadap foto tersebut karena bertuliskan tarif parkir untuk kendaraan roda 2 yakni seribu rupiah dan untuk kendaraan roda 4 yakni tiga ribu rupiah.
Ilustrasi Informasi Sistem Masuk Parkir yang tertempel pada jendela sebuah bilik di gerbang masuk Kampus I.
Adalah Utari Fazrein, salah satu mahasiswa  yang turut berkomentar terkait kebijakan tersebut. Menurut mahasiswa Pendidikan Biologi ini, kebijakan itu dirasa aneh karena menyerupai sistem parkir di pusat perbelanjaan.
“Aneh aja gitu, masa iya kampus parkir ko bayar. Walaupun ya itu hanya seribu aja kalo bolak-balik harus berapa duit yang keluar? Rasanya kaya di mall dong kalo aku harus bayar,” ungkap mahasiswa semester 4 itu.
Menjawab kegelisahan tersebut, Kasubag Rumah Tangga, Mahin Arnanto meluruskan bahwa ketentuan tersebut berlaku untuk umum selain mahasiswa, dosen dan pegawai kampus.
“Umum bayar, kalau mahasiswa tapi tidak sesuai ketentuan ya tetap bayar,” ungkapnya.
Mahin juga menambahkan nanti akan ada kartu khusus bagi mahasiswa, dosen dan pegawai kampus untuk masuk ke wilayah kampus. Saat ini kartu tersebut sudah tersedia, Namun belum bisa dibagikan karena harus dilakukan proses penyesuaian dulu.
“Bagi mahasiswa dan pegawai yang masuk wilayah kampus, nanti ada kartunya. Lalu untuk mahasiswa angkatan 2017 nantinya terintegrasi dengan KTM,” tambahnya.
Ketika ditanya reporter Frekuensi lebih lanjut terkait regulasi pasca uji coba, Mahin Arnanto belum bisa memberikan jawaban pasti.
“Coba kita tunggu regulasinya aja, ini memang perlu kajian lebih lanjut,” tulisnya via chat whatsapp pada Selasa (13/03).

Sistem Parkir Palang Pintu Otomatis
Sistem Parkir Palang Pintu Otomatis (Barrier Gate) merupakan sistem parkir baru sebagai pengganti sistem kartu parkir yang pernah diterapkan sebelumnya. Sistem ini mulai diuji coba selama seminggu mulai dari Senin (12/03) hingga Senin mendatang (19/03). Pada mulanya sistem ini direncanakan mulai diujikan pada 1 Maret, namun baru terealisasi sekarang.
Secara teknis, pengendara yang akan masuk diharuskan menekan tombol hijau pada mesin. Selanjutnya, kertas sebagai bukti parkir akan keluar dari mesin dan disusul dengan terbukanya palang pintu secara otomatis. Kartu tersebut harus disimpan dan nantinya diserahkan kembali kepada petugas khusus ketika akan keluar dari wilayah kampus. Namun sementara ini, pengendara yang keluar tidak akan dimintai biaya parkir dikarenakan masih dalam masa uji coba.
Mahin berharap sistem ini dapat menjaga ketertiban dan keamanan kampus sehingga tidak terulang kasus pencurian yang pernah terjadi. “Agar mahasiswa kuliah dengan nyaman tidak ada rasa was-was takut kehilangan,” ungkapnya. (Kabar/ Rep. Furqon dan Zakiya)