(Foto/ Furqon)


Semarang, KABARFREKUENSI.COM – Pada Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Walisongo terdapat penyampaian Orasi Kemahasiswaan dan Kebangsaan oleh Ketua DEMA-U, Afit Khomsani dan Kasie. Kemahasiswaan Direktorat PTKI Kemenag RI, Ruchman Bashori. Orasi yang dilaksanakan di Lapangan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang tersebut diikuti oleh 3.844 mahasiswa baru (Maba) pada Senin (21/8).

Sesuai dengan tema PBAK 2017 yakni “Meneguhkan Integritas Mahasiswa dalam Upaya Memperkokoh NKRI”, Afit Khomsani dalam orasinya menyampaikan mahasiswa harus menjadi pengawal kebijakan dan memperjuangkan NKRI.

“Ada dua I yang harus di perjuangkan mahasiswa yakni Islam dan Indonesia.” ungkap Afit dalam orasinya.

Sepakat dengan Afit, Ruchman Bashori dalam orasinya juga menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI. Ruchman menambahkan mahasiswa haruslah melawan kelompok-kelompok yang mengganggu keutuhan NKRI.

Diakhir orasinya, Ruchman memberikan statement mahasiwa tidak diperkenankan mendemo untuk mengkritik kampus. Beliau berpendapat Mahasiswa boleh berdemo hanya untuk mengawal isu-isu lokal, Nasional maupun Internasional.

“Mahasiswa tidak boleh mendemo rektornya.” Ungkap alumnus IAIN Walisongo itu
Menanggapi statement tersebut, Afit Khomsani tidak setuju dengan hal tersebut. Afit yang dihubungi crew lewat pesan Whatsapp mengungkapkan “Jika rektorat mengeluarkan kebijakan yang tidak tepat bagi mahasiswa tentunya kita akan memberikan masukkan dan desakan, termasuk dengan jalan demonstrasi.” Afit menambahkan mengemukakan pendapat akan dilindungi konstitusi. (kabar/ Furqon)