Dokumen/ Internet


Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Surat Keputusan Nomor 293/ KPT/l/2018 yang dikeluarkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti) beberapa pekan lalu resmi membuka Program Studi (Prodi) baru di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo. Prodi baru tersebut yakni Teknologi Informasi (TI). Menurut Lianah, Wakil Dekan I (Wadek I) FST, pembukaan prodi ini bertujuan untuk mengembangkan sayap FST agar lebih maju sebanding dengan universitas yang lain, mengingat bahwa di FST masih belum ada prodi terkait teknologi meskipun nama fakultasnya adalah Fakultas Sains dan Teknologi.

Pengajuan pembukaan prodi ini sebenarnya sudah lama, tetapi persetujuan dan Surat Keputusan (SK) dari Kemenristekdikti baru keluar akhir-akhir ini. Bahkan sebenarnya ada dua prodi baru yang sebelumnya digadang-gadang akan dibuka tahun ini yaitu Teknologi Informasi dan Teknik Lingkungan. Namun SK untuk Teknik Lingkungan belum turun. Sehingga, untuk tahun ini hanya prodi TI yang bisa dibuka dulu.

Lianah menyatakan, terkait kesediaan dosen, pihak FST sudah siap, meskipun dosennya belum terfokus di FST, dalam arti dosennya masih terpencar. Mereka masih berada di  Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Syariah dan Hukum, maupun di Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD).
"Tetapi terlepas dari itu semua, secara administrasi kita sudah siap untuk membuka prodi ini,” imbuhnya.

Menyoal kesiapan pemenuhan fasilitas, Lianah mengatakan sementara Prodi TI menggunakan laboratorium matematika dan akan ditambahkan fasilitas-fasilitas lainnya. Mengingat bahwa prodi baru ini berlabel Teknologi Informasi yang menuntut adanya fasilitas teknologi penunjang perkuliahan terutama komputer.

“Kita tidak perlu khawatir, karena UIN Walisongo rencananya akan melakukan pembangunan besar-besaran di akhir tahun 2018, termasuk pembangunan untuk gedung FST, jadi masalah fasilitas kami yakin akan teratasi. Hal terpenting yakni ada mahasiswanya, kalau tidak ada mahasiswanya fasilitas canggihpun tidak ada artinya,” tegasnya.

Sampai saat ini tercatat sudah ada 200 lebih calon mahasiswa yang mendaftar pada prodi ini lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Mandiri Prestasi. Mengingat bahwa FST akan menerima mahasiswa baru untuk prodi tersebut hanya dari beberapa jalur yang ada untuk masuk ke perguruan tinggi, yaitu: SBMPTN,  Ujian Mandiri Prestasi dan Ujian Mandiri. Namun karena masalah fasilitas berupa kelas yang terbatas, tahun ini hanya membuka satu kelas yang berisi sekitar 30-40 mahasiswa baru.

Lianah menambahkan bahwa karena FST masih tergolong fakultas baru di UIN Walisongo, fasilitas pada prodi baru nanti, belum bisa sebanding dengan universitas lain yang sudah jauh di atas, terutama universitas yang khusus di bidang TI.

"FST bisa mengejar ketertinggalan itu. Semuanya butuh proses, tidak ada fakultas yang baru lahir, langsung menjadi besar dan sukses," ungkapnya.

Selain itu, Lianah juga mengatakan bahwa meskipun ini prodi baru, namun dia berharap agar tetap bisa menerima mahasiswa yang berkualitas, tidak asal pilih, yang nantinya akan diimbangi dengan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai. (Kabar/ Rep. Munza & Desi)