(Foto/ Ulfia)


Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Setelah rangkaian acara pembukaan Pengenalan Budaya, Akademik, dan Kemahasiswaan (PBAK), terdapat beberapa orasi (27/8). Orasi pertama ialah orasi kemahasiswaan oleh Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Walisongo Semarang. Terdapat juga orasi ilmiah oleh Kepala Staff Kepresidenan Republik Indonesia. Orasi yang disampaikan di lapangan kampus 3 ini bertujuan untuk memberikan semangat, dukungan, dan dorongan kepada mahasiswa baru agar lebih bersemangat mengawali perjuangannya sebagai pemuda Indonesia.
“Kita ingin mahasiswa baru 2018 cerdas, cerdas memilih, cerdas memutuskan, dan cerdas menimbang. Setelah cerdas, mereka akan berkarya,” ungkap Fahmi selaku Ketua Dema UIN Walisongo.
Dalam penjelasannya saat diwawancarai, Fahmi mengatakan bahwa Indonesia memiliki penduduk yang mayoritas adalah pemuda berumur di bawah 25 tahun. Artinya 20  tahun yang mendatang, kesuksesan dan kejayaan bangsa berada di tangan pemuda-pemuda Indonesia. Menurutnya 20 tahun yang akan datang mereka memasuki umur 40 tahun, umur yang matang dan sesuai untuk memimpin bangsa ini menjadi lebih maju dan berjaya. Oleh karena itu, penanaman nilai perjuangan dan kecerdasan dalam berkarya dan memimpin bangsa harus dimulai sejak sekarang.
"Saya akan sebisa mungkin menjadi mahasiswa yang berprestasi tentunya, dan mengembangkan ketrampilan saya dalam menulis, karena saya sendiri juga suka menulis," tanggap Eli, mahasiswa baru jurusan pendidikan kimia. Orasi yang disampaikan oleh ketua Dema memberikan motivasi dan semangat yang positif bagi mahasiswa baru. Tagline"Cerdas Berkarya" dapat menjadikan mereka lebih aktif dalam mengembangkan minat bakat dan terus menciptakan karya-karya baru untuk kemajuan bangsa di tahun yang akan datang. (Kabar/ Nailis)