Sumber : Dokumentasi Pribadi
Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Jalan sehat kembali diadakan
dalam rangka perayaan Dies Natalies UIN Walisongo yang ke-54 pada 6 april lalu.
Kegiatan ini dilangsungkan dengan tema “Transformasi dalam Harmoni” yang
dihadiri oleh seluruh civitas akademi, mahasiswa dan umum pada Kamis (25/4).
Prof. Dr. M. Mukhsin Jamil, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan
membuka sekaligus melakukan pelepasan jalan sehat yang ditandai dengan menerbangkan
balon di halaman Gedung rektorat. Jalan sehat dimulai dengan rute Gedung rektorat
menuju ke kampus 2 melewati jalan raya dan berakhir di auditorium 2. Acara kemudian
dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada para peserta.
Dr. Hj. Nur Khasanah, S.Pd., M.Kes., salah satu dosen FST turut
meramasikan kegiatan dengan mengikuti jalan sehat. Nur mengatakan bahwa
kegiatan ini penting untuk dilaksanakan. Selain untuk merayakan dies natalis,
kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan dari semua
elemen aktivitas akademika terutama dengan tagline yang digaungkan pada
kegiatan.
“Mudah-mudahan di tahun ini, UIN Walisongo bisa semakin
meningkatkan ranking dengan segala prestasinya khususnya di PTAIN. Dengan adanya
kegiatan ini, semoga kebersamaan yang terjalin bisa mewujudkan terlaksananya
program-program di kampus, dosen, mahasiswa, dan seluruh masyarakat kampus
semakin memiliki harmoni yang baik. Sehingga harmoni ini nantinya bisa menjadi
suatu gumpalan luar biasa untuk menjadikan UIN Walisongo yang lebih baik”
tambah Nur.
Kegiatan jalan sehat juga turut dimeriahkan oleh mahasiswa
yang ingin merayakan dies natalies kampus, salah satunya adalah Wiwik Kundari.
“Selain ingin memeriahkan kegiatan, sebenarnya jalan sehat
juga memberikan feedback yang baik untuk tubuh kita biar lebih sehat yang
memotivasi untuk kedepannya mungkin bisa jalan atau olahraga sendiri. Semoga di
perayaan dies natalis tahun berikutnya banyak yang berpartisipasi untuk merayakan
dan memeriahkan acara dies natalis di kampus kita” ujar Wiwik.
Kabar : Dwi Yuliana Amandani dan Siti Qummariyah
Editor : Berlian
0 Komentar