Sumber : Kontributor

Oleh : Anita Wulandari*

Bali dikenal sebagai Pulau Dewata, merupakan salah satu daerah paling popular di Indonesia. Keindahan alam, pemandangan yang memukau, serta keunikan budayanya menarik banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia. Namun, seperti halnya dengan daerah lain, Bali juga tidak luput dari tantangan yang timbul akibat perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III berperan penting dalam memantau dan menganalisis kondisi cuaca serta iklim di Pulau Dewata.

BMKG Wilayah III yang bertanggung jawab atas wilayah Bali menjalankan berbagai program dan kegiatan untuk mamastikan kesiapan dalam menghadapi berbagai fenomena cuaca ekstrem. Salah satu upayanya adalah melalui stasiun-stasiun pengamatan cuaca, BMKG wilayah III secara rutin mengumpulkan berbagai data terkait kondisi cuaca dan iklim di Bali, seperti suhu, kelembapan, curah hujan, arah, kecepatan angin, serta fenomena lainnya. Data-data yang dikumpulkan dari hasil pengamatan ini kemudian diolah dan dianalisis secara mendalam oleh para ahli di  BMKG  Wilayah III untuk mengahasilkan informasi dan perkiraan cuaca yang akurat bagi Pulau Dewata. Hasil pengumpulan data yang telah dianalisis ini kemudian disebarluaskan kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi. BMKG Wilayah III menyediakan informasi cuaca dan iklim melalui aplikasi mobile, WhatsApp, siaran pers dan website resmi BMKG yang dapat diakses melalui bmkg.go.id. Informasi ini penting untuk berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, transportasi dan bencana alam.

Sektor pertanian membutuhkan informasi cuaca dan iklim yang disediakan  BMKG Wilayah III dalam menunjang kegiatan pertanian di wilayah tersebut. Bagi  petani, data ini membantu mereka  merencanakan kegiatan penanaman dan pemanenan serta mengelola hama dan penyakit tanaman dengan lebih akurat. Selain itu, informasi iklim dapat membantu pemerintah daerah mengembangkan kebijakan dan program pertanian yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Dengan begitu, kerja sama antara BMKG, petani, dan pemerintah daerah dapat mengoptimalkan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di daerah.

Pada sektor pariwisata, informasi cuaca dan iklim yang akurat dibutuhkan dalam membantu dalam merencanakan kegiatan perjalanan kepada wisatawan. Selain itu, data cuaca dan iklim juga dapat membantu menilai dampak kondisi cuaca terhadap infrastruktur lokal dan aktivitas pariwisata. Oleh karena itu, tersedianya informasi iklim yang akurat dapat mendukung pengembangan industri pariwisata  Bali secara lebih optimal dan berkelanjutan.

Sektor transportasi memanfaatkan informasi cuaca yang disediakan  BMKG Wilayah III dalam menjamin kelancaran  operasional transportasi darat, laut, dan udara. Data cuaca ini membantu pengelola lalu lintas dalam keputusan yang tepat, seperti menunda keberangkatan, mengubah rute, atau membatasi aktivitas lalu lintas berdasarkan kondisi cuaca saat ini. Oleh karena itu, tersedianya informasi cuaca yang akurat dapat menunjang keselamatan seluruh sistem transportasi Bali. Selain itu, BMKG Wilayah III juga berperan dalam memantau dan memberikan peringatan dini terhadap potensi bencana alam terkait cuaca dan iklim seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan kekeringan. Informasi ini sangat penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Tidak hanya memantau cuaca dan iklim, BMKG Wilayah III juga memantau aktivitas gunung-gunung berapi di Bali. Sebagai Wilayah yang dikelilingi oleh gunung-gunung aktif, Bali rentan terhadap ancaman letusan gunung berapi yang dapat menimbulkan bencana dahsyat. Oleh karena itu, BMKG Wilayah III secara intensif memantau pergerakan dan aktivitas gunung-gunung tersebut, contohnya seperti Gunung Agung dan Gunung Batur.

Pada februari lalu, telah diresmikan pembangunan Gedung Ina Tews di Bali. Gedung ini akan menjadi pusat cadangan (backup) dari command center utama BMKG, dan akan menjadi tolok ukur bagi lembaga Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika internasional dalam menunjukkan konsistensi Indonesia menyediakan layanan informasi data cuaca, iklim, serta geofisika. Fasilitas ini tidak hanya diperuntukkan untuk kepentingan nasional, tetapi juga untuk kepentingan global. Command center cadangan ini akan menjamin bahwa kinerja pelayanan BMKG tetap berjalan selama 24 jam tanpa henti.

Upaya lain yang dilakukan BMKG Wilayah III adalah terlibat aktif melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah rawan bencana. Kegiatan ini berisi tentang cara mengatasi dan menyikapi berbagai bahaya cuaca ekstrem. Kolaborasi antara pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa informasi cuaca disebarluaskan secara efektif dan masyarakat siap menghadapi potensi bencana alam.

Upaya terpadu BMKG Wilayah III dalam memantau cuaca, iklim dan bencana memiliki banyak manfaat. Selain untuk menjaga keselamatan masyarakat, informasi yang disediakan oleh lambaga ini juga mendukung pembangunan berkelanjutan di Wilayah tersebut. Data dan analisis yang dihasilkan BMKG menjadi acuan penting bagi pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat umum dalam mengambil keputusan yang tepat serta meminimalkan resiko bencana alam. Dengan demikian, peran BMKG Wilayah III tidak perlu diragukan lagi. Melalui kerja keras, keahlian, dan dedikasi tim ahlinya, lembaga ini menjadi dasar penting bagi upaya-upaya perlindungan, mitigasi, dan adaptasi terhadap ancaman bencana alam.

Editor : Berlian Thalita Mujahidah


*) Mahasiswa Jurusan Matematika Angkatan 2022