Sumber Dokumentasi: Etsy.com
Karya: Nabil Azfa Azzubair
Dalam bab satuku yang telah lampau,
aku adalah sandera dua cahaya hitam yang riuh.
Mereka penyusun logika dan penjerat rasa
yang tak pernah berpihak;
sepasang penenun yang merajut jaring-jaring harus dan layak,
memaksaku meniti benang kesempurnaan
yang tak boleh sedikit pun terkoyak.
Merekalah sutradara
yang selalu berteriak lantang
bahwa kesalahan adalah sebuah aib.
Aku memang bodoh
karena menyerahkan kemudi kapal ini sepenuhnya pada mereka.
Aku berhenti di sana;
tamat sudah babak satuku yang penuh kesesatan.
Kini, tanganku menggenggam lembar naskah yang masih basah,
dan kutemukan sutradara sejati.
Ia berkata,
“Di episode pertama yang baru ini,
kamu diizinkan untuk berantakan.”

0 Komentar