Doc. Internet


Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Senin (13/11), Banyak orang seringkali salah paham atau bahkan tidak mengetahui pemaknaan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Sudjiwo Tejo dalam acara bedah buku karangannya yakni Tuhan Maha Asyik di Audit II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang menyinggung mengenai ihwal pemaknaan kata tersebut.

Sudjiwo Tejo mengatakan bahwa banyak hal tentang kata-kata yang sebenarnya diperdebatkan namun tidak mengerti artinya apa. Ia menambahkan banyak terjemahan-terjemahan yang dari dulu tidak ia percaya. Misalnya saja makna ittaqullah yang berarti ‘takutlah kepada tuhanmu’. “Gak mungkin tuhan menyuruh kita takut kepadanya,” ungkapnya.

Sosok yang pernah kuliah Jurusan Matematika dan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung  itu kemudian menemukan suatu terjemahan baru yang pas, yakni ‘berkesadaran Allah-lah’. Lelaki yang sering disebut sebagai dalang edan itu memisalkan ketika melihat kertas jatuh disitu ada tuhan, ada makhluk-Nya yakni gravitasi. Ketika pagi-pagi kita memanaskan mesin motor, kemudian motor menyala disitu ada tuhan, ada makhluk-Nya, Hukum Termodinamika.

Sudjiwo Tejo menjelaskan bahwa makhluk Allah tersebut tidak lupa kepada penciptanya. Kertas yang terkena gravitasi tidak lupa dengan tuhan, maka ia jatuh. Air yang terkena panas, menguap.


Dari hal-hal tersebut Takwa menurut beliau ialah mengingat Allah di manapun, dari makhluk lain maupun kejadian yang terjadi di sekitar kita. “Takwa ialah di manapun ingat Allah, di setiap detak jantung ingat Allah,” pungkasnya. (Kabar/ Furqon)