(Foto/ Adila)

SEMARANG, KABARFREKUENSI.COM - Tim dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dinyatakan menjadi pemenang juara pertama dalam Lomba Essay Tingkat Nasional yang diselenggarakan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (Dema-FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Auditorium II kampus III, hari Kamis (8/11). Acara ini mengangkat tema Potensi, Tantangan, dan Strategi dalam Pengembangan Teknologi Menuju Revolusi Industri 4.0. Tim yang beranggotakan Miftakhul Indra Rukmanasari, Sasminto, dan Indah Nur Rahmawati ini mampu mengalahkan lima tim yang lain dengan skor yang didapat yaitu 1.393.
Tim ini mengangkat subtema Industri, dengan karya inovasi hasil dari limbah besi yang ada di kampusnya. Lantaran hal itu, kemudian mereka membuat inovasi untuk penanganan hasil samping dari revolusi Industri ini, yaitu sebuah seni lukisan yang berasal dari limbah besi. Mereka sadar bahwa semakin banyak industri yang ada pada revolusi industri 4.0 maka akan semakin banyak pula limbah dan sampah hasil samping dari suatu pabrik, sehingga mereka memikirkan sebuah inovasi yang dapat menanggulangi hal terebut.
“Di kampus saya ini banyak sekali limbah terutama besi karena jurusan saya di Teknik Mesin. Kemudian kami ingin membuat inovasi supaya limbah industri ini dapat ditangani. Ketika revolusi industri 4.0 maka akan semakin banyak pula industri yang ada. Apabila tidak ada penenganan maka limbah yang dihasilkan pun semakin banyak, lalu kami berencana bagaimana cara mengurangi limbah tersebut,” ungkap Sasminto.
Setelah mendapat juara pada lomba ini, mereka akan berencana untuk memperbaiki dan mengembangkan penelitian mereka supaya lebih baik lagi. Selanjutnya produk tersebut akan dipasarkan ke masyarakat. Namun sebelum mengikuti lomba ini, beberapa produknya sudah terjual di sekitar kampusnya.
Menurut juri, tim dari Unnes ini memilki ide atau gagasan yang menjadi nilai plus sehingga membuat mereka menjadi juara. Mereka dapat membuat sebuah solusi dari efek yang akan ditimbulkan dari revolusi industri ini yaitu dengan membuat suatu produk oleh-oleh lukisan dari limbah. Selain itu penyampaian saat presentasi pun mendukungnya sehingga layak menyandang juara pertama.
“Mereka menjelaskan sangat runtut dan konsisten saat menyampaikan mulai dari latar belakang dan gagasan yang akan ditunjukan. Dibandingkan dengan juara ke dua mereka lebih baik dalam presentasi, karena tim dari UIN ini terlalu melompat-lompat ketika menyampaikan materinya,” jelas salah satu juri, Juan. (Kabar/ Adila)