(Foto/ Alaina) |
SEMARANG,
KABARFREKUENSI.COM – Telah terlaksana Debat
kandidat Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema)
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang oleh empat pasangan calon di
samping Dekanat Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Jumat
(14/12). Debat kandidat yang dilaksanakan oleh Komisi
Pemiilihan Mahasiswa (KPM) ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pemilihan
mahasiswa (Pemilwa). Dalam debat kandidat tersebut para kandidat beradu argumen
serta visi misinya guna memajukan UIN Walisongo.
Pada tahun ini, terdapat empat
pasangan calon dari berbagai partai yang maju di kursi
kepemimpinan Dema-U. Pasangan pertama yakni Ahmad Nur Hakim dan M. Qori
Setiawan yang diusung oleh Partai Pembaruan Mahasiswa (PPM). Nomor urut 2 yakni
Pryo Ihsan Aji sebagai calon Presiden dan Eka Gusti Agung P. sebagai calon
Wakil Presiden yang diusung oleh Partai Mahasiswa Demokrat (PMD). Kemudian
pasangan calon nomor urut 3 yakni Abdurrahman Syafrianto dan Ichwan Hidayat
yang diusung oleh Partai Kebangkitan Mahasiswa (PKM). Yang terakhir pasangan
Dedy Haryadi dan Ahmad Wildan
pasangan calon nomor urut 4 dari
Partai Mahasiswa Berkemajuan (PMB).
Pasangan nomor urut satu mengusung motto Kritis, Responsif dan Progresif.
Dalam debatnya, pasangan calon mengungkapkan salah satu fokus masalah yang
ingin diselesaikannya yakni perihal TOEFL dan IMKA.
Berbeda dengan pasangan nomor urut
satu, Pasangan calon nomor dua yang diusung partai PMD menekankan UIN Walisongo sebagai motor gerakan pada ranah lokal maupun nasional. Eka Gusti
menawarkan program kerja membangun kerjasama dengan pihak luar.
“Karena ketika sudah memiliki kerjasama yang kuat di ranah nasional, maka
otomatis lembaga yang menjalin kerjasama akan terangkat namanya,” Ungkap Gusti.
Pasangan calon nomor urut
tiga lebih menekankan pada pembangunan karakter mahassiwa UIN Walisongo yang kritis,
kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Dalam menciptakan karakter mahasiswa
tersebut, Rahman fokus untuk mengembangkan budaya literasi di kampus.
“Kalau kita berkaca dari pendidikan Indonesia dalam WEF (World
Economy Forum) ada 21st Century
Learning Skill and Hard Skill. Yang akan kita programkan kepada
mahasiswa UIN Walisongo Semarang adalah membangun karakter, 4K (Kritis,
Kreatif, Komunikatif, dan Kolaboratif), kemudian literasi,” Ujar Rahman.
Wakil calon nomer urut tiga, Ichwan
menambahkan wujud konkret program kerjanya yakni forum bedah buku. Bedah buku ini dilakukan dengan cara mengadakan forum-forum diskusi
kecil dan juga memperbanyak bedah buku.
“Karena selama ini event yang diadakan kebanyakan yang
berkaitan kesenangan semua, jadi tidak memancing mahasiswa untuk berpikir. Maka
dari itu program kerja terkait literasi yakni dengan mengadakan bedah buku dan
juga forum-forum kecil” tambah Ichwan.
Selain berfokus pada literasi, pasangan nomor urut tiga ini berfokus pada penyatuan. Hal ini berangkat
dari fakta bahwa kampus UIN Walisongo semarang berisi mahasiswa dari beragam
organisasi dan budaya yang berbeda.
Hampir serupa dengan pasangan nomor urut tiga, Pasangan calon nomor empat mengungkapkan bahwa pihaknya ketika menjabat menjadi
Dema akan merangkul semua elemen. Dedy mengungkapkan tidak ingin adanya
pemisahan pada organisasi-organisasi tertentu.
“Pada program kerja yang akan kami rencanakan, kami tidak
ingin adanya pemisahan. Seakan-akan Dema itu dikuasai oleh satu kelompok
tertentu. Maka dari itu, visi kami yakni bersama, merangkul semua elemen,” ungkap Dedy. (Kabar/
Alaina*)
*) Kru magang LPM Frekuensi angkatan 2018 jurusan Pendidikan Biologi
Lebih Dekat