Bersih Desa Blumbang, Kabupaten Sragen (Foto/ Kontributor)
Oleh : Ayu Wandira
Pancasila terdiri dari kata panca dan sila. Soekarno
yang mengusulkan kata panca, sementara sila diusulkan oleh salah satu ahli bahasa
(Asmaroini, 2017). Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu panca
berarti lima dan sila berarti dasar atau asas. Sehingga pancasila dapat
dimaknai sebagai lima dasar atau lima sila NKRI yang disahkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia menjadikan pancasila sebagai sesuatu yang melekat pada kehidupan
bernegara dan menjadikan prinsip yang terkandung dalam pancasila sebagai
pedoman bangsa Indonesia (Bagus
Pradhana Krisnamukti, 2020).
Fungsi dan peranan pancasila ialah sebagai pegangan dalam sikap, tingkah laku,
dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Memahami Sila Ke-3
Pancasila
Sila ke-3 Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia.
Arti dari Persatuan Indonesia ialah sebagai masyarakat Indonesia kita harus
menjadi satu atau utuh, tidak terpecah belah. Bersatu agar menjadikan Indonesia
sebagai bangsa yang kuat. Indonesia sendiri dikenal dengan berbagai macam suku,
agama, ras dan budaya. Bersatu adalah tujuan Indonesia dalam melindungi bangsa
agar tidak terjadi perpecahan meski terdapat banyak sekali perbedaan.
Sila
ke-3 pancasila dilambangkan dengan pohon beringin. Akar pohon beringin yang
menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat untuk berteduh. Maka dari itu, pancasila
sebagai dasar negara diibaratkan peneduh bangsa Indonesia untuk melindungi dan menciptakan
rasa aman. Akar tunggang yang dimiliki pohon beringin ini mengambarkan
persatuan. Sementara, sulur-sulurnya melambangkan keturunan, suku, dan agama yang berbeda-beda. Meskipun berbeda-beda tetapi
tetap bersatu dalam naungan bangsa Indonesia.
Konsep
Persatuan Dalam Islam
Konsep
persatuan terdapat juga dalam ajaran Islam yaitu melalui ukhuwah Islamiyah
(persatuan sesama umat muslim) dan ukhuwah
Insaniyah (persatuan sebagai sesama manusia). Kedua konsep tersebut berjalan
beriringan agar tercipta masyarakat yang harmonis dan jauh dari pertikaian atau
perpecahan karena perbedaan suku, agama maupun ras. Islam selalu menganjurkan
pentingnya persatuan sebagaimana tercantum dalam ayat-ayat al-Quran diantaranya
dalam Q.S. Ali Imron ayat 103 dan Al Hujurat ayat 10.
وَٱعْتَصِمُوا۟
بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ
عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم
بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم
مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ
Artinya : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah,
dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk. (Q.S. Ali Imran [3]: 103).
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu,
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S.
Al-Hujurat [49]: 10).
Dari dua ayat tersebut dapat dimengerti bahwa sangat
penting menciptakan persatuan. Persatuan akan menstimulasi adanya sikap
toleransi yang tinggi antar sesama, sikap saling menghargai, dan menghormati.
Selain itu, jangan menjadikan perbedaan sebagai alasan adanya perselisihan dan
pertentangan.
Implementasi Sila
Persatuan Indonesia antar Warga Blumbang
Salah satu implementasi dari sila ke-3 Persatuan
Indonesia diterapkan di desa Blumbang yaitu dengan kerja bakti bersih desa.
Desa Blumbang merupakan salah satu desa yang terdapat di kabupaten Sragen. Desa
ini terletak di penghujung kabupaten Sragen yang berbatasan langsung dengan kabupaten
sebelahnya, Boyolali. Kegiatan bersih desa rutin dilaksanakan pada hari minggu
kliwon, warga sekitar biasa menyebutnya dengan kegiatan selapan (35 hari)
sekali dalam melakukan kegiatan ini. Diadakannya kegiatan bersih desa selain
menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga mampu mempererat tali silaturahmi
antar warga desa. Satu sama lain saling berinteraksi, sekedar saling sapa
ataupun dengan interaksi lainnya.
Masyarakat biasa melakukan kegiatan bersih desa pada
pagi hari. Pertanda dimulainya kegiatan ini yaitu dengan adanya bunyi kentongan
yang dibunyikan oleh wakil ketua RT setempat. Kegiatan bersih desa membuat
kehidupan antar warga masyarakat rukun, damai, tentram dan sejahtera. Hal itu
disebabkan karena timbul rasa saling memiliki dan menjaga desa atau tempat
tinggal. Sehingga nilai persatuan selalu terjaga salah satunya dengan kegiatan
bersih desa.
0 Komentar