Semarang, KABARFREKUENSI.COM 
– Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Dari Rumah (DR) Ke-13 kelompok 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berkolaborasi dengan KKN Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) menggelar pelatihan literasi digital. Pelatihan yang bertempat di Balai Desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah ini menghadirkan Mirza Rijal Auladi selaku pemateri dari Shopee pada Rabu (9/2).

Tema yang diangkat untuk literasi digital ini yaitu “E-Commerce Solusi  Cerdas di Masa Kini dengan Social Branding Era Milenial”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Kaligading yang mayoritas memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan social branding dan sistem e-commerce.

Acara yang melibatkan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Karang Taruna Desa Kaligading ini didukung penuh oleh Rofi’i selaku Kepala Desa. Ia bahkan berharap peserta dapat mengambil  ilmu semaksimal mungkin untuk kemudian dipraktekkan.

Monggo ibu-ibu dan remaja, disimak dengan baik apa yang nanti disampaikan oleh narasumber. Ini bisa terkait dengan kegiatan UMKM, agar nantinya UMKM dan perekonomian di Desa Kaligading dapat meningkat,” harap Rofi’i ketika sambutan.

Penyampaian materi diawali pengenalan dengan platform belanja online Shopee. Sebagian besar audience sudah memiliki akun Shopee, akan tetapi hanya sebatas menggunakannya untuk membeli barang. Pada kesempatan kali ini, Mirza menjelaskan dan memberi tutorial bagaimana cara menjual produk di Shopee.

“Shopee membantu perkembangan UMKM di Indonesia. Salah satunya melalui program Kampus UMKM Shopee. Harapannya dapat menjadi one stop solution bagi UMKM lokal untuk memulai digitalisasi usaha dan mengembangkan ke pasar ekspor. Hal tersebut didukung oleh berbagai pelatihan dan fasilitas penunjang yang kami sediakan,” ucap Mirza.

Hal ini sejalan dengan ilmu yang dibutuhkan oleh masyarakat Kaligading. Dimana penjualan produk UMKM-nya masih setingkat Kabupaten Kendal. Bahkan tidak sedikit pula produk yang dihasilkan hanya berada di tingkat desa.

Penyampaian materi kedua dipaparkan oleh Nurul Faizah, anggota KKN UPGRIS, yang membahas mengenai social branding. Faizah mengatakan bahwa langkah awal untuk memasarkan suatu produk adalah dengan branding, seperti pemberian nama dan logo.

"Sebagai seller, kita diberi banyak pilihan. Apakah kita ingin menjual produk yang berkualitas dengan harga sedikit mahal atau menjual produk murah dengan kualitas di bawah. Maka kita harus menentukan terlebih dahulu siapa target pasar yang akan kita tuju," papar Faizah.

Acara Literasi Digital ini diakhiri dengan sesi pelatihan bagaimana cara mengambil gambar produk yang menarik untuk di-upload di media sosial. Pihak Shopee juga telah menyediakan peranti pendukung pada sesi tersebut. Antusias peserta saat mengikuti sesi ini ditunjukkan oleh banyaknya yang mencoba mengambil gambar produk secara bergantian. (Kabar/Novi)