(Gambar: Dokumentasi pribadi)

 

Semarang, KABARFREKUENSI.COM -Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan kegiatan tanam bibit mangrove yakni “Green Earth Movement: Peduli Lingkungan Lestarikan Alam” pada Minggu (5/6). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pesisir Pantai Mangunharjo, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Semarang sebagai bentuk peringatan hari lingkungan hidup sedunia.

Menurut Shofa Habibullah selaku ketua panitia acara, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan serta melestarikan kawasan hutan mangrove.

“Pemilihan Pantai Mangunharjo sendiri dikarenakan kawasan tersebut kondisinya cukup ironis karena daerah daratannya yang mulai terkikis dengan air laut. Sehingga dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan aksi nyata dari mahasiswa jurusan biologi bagi pelestarian lingkungan, utamanya dalam melestarikan hutan mangrove,” Ungkap Shofa.

Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh pengurus HMJ biologi, namun juga dari mahasiswa biologi angkatan 2020 dan 2021, sehingga total yang mengikuti kegiatan tersebut ada 65 orang. Selain itu, Djarum Trees for Life yang berada di bawah naungan Djarum Foundation memberi dukungan berupa pasokkan bibit mangrove sebagai bentuk menyukseskan kegiatan ini.

Peserta dan panitia juga diberikan arahan tentang cara menaman mangrove yang benar oleh Sururi selaku penggagas lingkungan hidup Mangunharjo. Usai penanaman bibit mangrove, panitia dan peserta berfoto bersama sebagai dokumentasi kegiatan.

Dalam penutupan kegiatan, Sururi berterima kasih atas kontribusi Mahasiswa Jurusan Biologi UIN Walisongo dalam penanaman mangrove. Ia juga berharap melalui kegiatan ini nantinya memberikan manfaat baik bagi lingkungan itu sendiri maupun manusia di masa yang akan datang.

“Menanam juga merupakan hal yang digemari rasul. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ada seorang yang bertanya tentang akhlak terpuji apa yang dapat dilakukan, rasul menjawab menanam, menanam, menanam, kemudian amal baik lainnya,” ungkap Pak Sururi. (Kabar /Daffa)