Sumber : Dokumentasi Pribadi
Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Dewan Eksekutif
Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo Semarang
mengadakan Seminar Edukasi yang bertajuk “Inovasi Pendidikan yang
Berkarakter” yang bertempat di Gedung teatrikal lantai 4 IsDB Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Walisongo Semarang, Minggu (26/5).
Rangkaian acara seminar EduFest
2024 dimulai pada pukul 08.00 WIB yang dibuka oleh Dr. Ervin Tri Suryandari, S.Si, M.Si
selaku Wakil Dekan III FST. Dalam sambutannya beliau menekankan tentang
cuplikan kalimat yang terdapat pada lagu mars UIN Walisongo Semarang “Menjunjung
tinggi karena Allah” mempunyai makna kalimat yang sangat tinggi. Juga
memberikan saran kepada DEMA FST, untuk mengagendakan lomba menyayikan lagu
mars UIN Walisongo Semarang. Beliau menambahkan, bahwa saran tersebut merupakan
upaya untuk melakukan inovasi pendidikan berkarakter agar lulusan mahasiswa UIN
Walisongo Semarang diharapkan mampu mengamalkan makna yang terdapat dalam lagu
mars UIN Walisongo Semranag.
“Tolong ya DEMA FST,
besok jika ingin menyelenggarakan lomba adakan lomba menyanyikan lagu mars UIN
Walisongo Semarang, Karena terdapat cuplikan kalimat yang memiliki makna yang
sangat tinggi pada “Menjunjung tinggi karena Allah”. Diharapkan nantinya
Mahasiswa kita itu jika hafal dapat menirukan apa yang disampaikan dalam lagu
tersebut. Dan ini merupakan salah satu contoh inovasi pendidikan yang
berkarakter” jelas Ervin.
Salah satu momentum
terbaik pada seminar kali ini adalah dengan menghadirkan seorang narasumber content
creator dan influence muda yaitu Farhan S.T. yang membagikan pengalaman dan wawasannya kepada para peserta untuk menjadi mahasiswa
yang produktif.
Dalam pemaparan mater,
Farhan menegaskan bahwa sebagai mahasiswa perlu memperhatikan indeks prestasi kumulatif (IPK), mencari
pengalaman sebanyak-sebanyaknya, dan mengembangkan soft skill sebagai bekal
untuk terjun dalam dunia kerja.
Dalam wawancara, Khavid
Joni selaku wakil ketua DEMA FST menjelaskan bahwa dengan menghadirkan Farhan
untuk memotivasikan mahasiswa FST untuk mengembangkan life skill-nya seperti
yang dilakukan oleh narasumber.
“Alasan kita memilih
Farhan itu supaya mahasiswa FST itu menirukan Farhan dengan mengembangkan life
skill-nya, seperti yang kita lihat tadi bahwa Farhan ngasi masukan bahwa
kita tidak hanya mengejar tugas tapi juga aktif di berbagai kegiatan” jelas
Joni.
Acara ini ditutup dengan
sesi tanya jawab kepada para peserta. Pada sesi tersebut Farhan memaparkan pendapatnya
terhadap kebijakan pemerintah terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Pendidikan
bukan untuk dikomersilisasikan. Sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu kepada
masyarakat dan tidak ditetapkan secara langsung.
“Saya tidak setuju
dengan pemerintah bahwa pendidikan tidak boleh dilakukan sebagai Tindakan
komersilisasi, dan juga permsalahan tersebut sebaiknya didiskusikan terlebih
dahulu kepada masyarakat sebelum ditetapkan” ucap Farhan.
Selanjutnya juga dijelaskan
tentang upaya pendidikan yang bagus untuk diterapkan di Indonesia adalah dengan
meningkatkan mutu tenaga pendidik yang ada di Indonesia secara perlahan,
kemudian memberikan sertifikasi ketenagakerjaan kepada para tenaga pendidik.
Kabar : Nisa & Firda (Kru LPM Frekuensi 22)
Editor : Berlian (Kru LPM Frekuensi 21)
0 Komentar