Sumber Dokumentasi: Pribadi

Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo kembali menggelar Diskusi Kominfo Ormawa Fakultas (DISKOMFAS) pada Kamis (24/4) di Teater FITK lantai 4. Acara ini berlangsung pada pukul 08.45 hingga 11.00 WIB yang mengusung tema “Etika di Era Digital: Menyelaraskan Ekspresi dengan Regulasi.”

Rangkaian kegiatan diawali pembukaan, penyampaian materi, sesi diskusi, tanya jawab,  serta penutupan dan foto bersama. Acara ini dihadiri oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Kelompok Studi Mahasiswa (KSM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di FST, dengan menghadirkan 2 pemateri.  

Pemateri pertama, Bayu Rahmad Saputra S. Kom, menekankan pentingnya etika dalam kebebasan berekspresi di dunia digital. Ia mengingatkan bahwa prinsip komunikasi yang sehat harus berlandaskan kejujuran, empati, dan rasa hormat. “Semua yang kita tulis di media sosial bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya. Bayu juga menyinggung ancaman di media sosial, salah satunya cyber bullying, yang marak terjadi di kalangan pengguna digital.

Sementara itu, pemateri kedua, Hasnan Habib S. Kom, membahas aspek regulasi dalam aktivitas digital. Ia menegaskan bahwa kebebasan berekspresi harus tetap selaras dengan aturan yang berlaku agar tidak menimbulkan pelanggaran hukum maupun etika.

Muhammad Andi Firmansyah selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa DISKOMFAS kali ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya. “Sebenarnyakan DISKOMFAS 2 ini kelanjutan dari DISKOMFAS 1. Tujuan utama diadakan DISKOMFAS itu untuk menggaetkan para kominfo dari Ormawa-Ormawa Fakultas Sains dan Teknologi untuk berdiskusi bersama mengenai tema-tema. Semisal DISKOMFAS 1 kita bahas tentang desain, DISKOMFAS 2 ini kita bahas tentang etika bermedia sosial. Karena kami pikir itu tema yang penting di sosial media yang kemarin-kemarin kayak abis demo, jadi etika itu penting, jadi kami bahas di diskusi kali ini,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan,  “Acara ini juga merupakan salah satu program kerja dari Divisi Kominfo DEMA FST,” jelasnya.

Kegiatan ini berlangsung interaktif dengan berbagai pandangan yang memperkaya pemahaman peserta mengenai etika dan regulasi digital. Salah satu peserta, Zahra dari perwakilan HMJ Matematika, menyampaikan kesan dan harapannya setelah mengikuti acara. “Setelah mengikuti DISKOMFAS 2 yang diselenggarakan oleh DEMA, kegiatan ini sangat menarik, apalagi dengan dua pemateri yang luar biasa. DISKOMFAS juga memberikan manfaat bagi anggota kominfo dalam meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam mengelola media sosial serta membuat konten yang menarik tanpa penyalahgunaan,” ungkapnya. Ia juga berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang karena sangat memfasilitasi anggota kominfo Ormawa FST.

Kabar: Hanika Zahrah Fahmawati (Kru LPM Frekuensi 23)

Editorial: Santi Alfifat Khurosyidah (Kru  LPM Frekuensi 23)