Ilustrasi : google.com



Oleh : M. Arief Rahman

Tersenyumlah bersama mentari pagi
Walau ia hilang pada ujung senja
Sejenak turun kembali pada sudut-sudut bibir
yang merekah bersama rembulan
Tersenyumlah hingga ia direnggut fajar
Namun, kembalilah bersama mentari

Pada sela-sela waktu,
Api yang tercipta dari senyum
Membakar gelombang tembakau yang dibungkus kertas
Asap membumbung
Membawa penat pergi
Memurnikan raga
Seyum itu kembali,
Kini ia adalah api
Maka, tersenyumlah bersama api