Ilustrasi: google.com

Lewat Parasite, industri perfilman Korea Selatan menyatakan dirinya layak untuk disejajarkan dengan film dunia. Beberapa penghargaan telah dikantongi film garapan Bong Joon-ho ini, misalnya Palme d’Or di Cannes Film Festival. Film Parasite sarat akan kritik, komedi, takhayul hingga tragedi.


Film Parasite berfokus pada Keluarga Kim Ki-taek (Song Kang-ho) yang merupakan keluarga miskin. Keluarga ini beranggotakan Kim Ki-taek sebagai kepala keluarga, istrinya Choong Sook (Jang Hye-jin) serta kedua anaknya Ki-woo (Choi Woo-shik) dan Ki-jeong (Park So-Dam).  Keluarga ini tinggal di basemen suatu rumah yang tinggi jendelanya bahkan sejajar dengan jalan raya. Kala malam tiba, dari jendela tersebut terlihat pemabuk yang kencing sembarangan.
Keempat anggota keluarga ini hidup dalam ketidakjelasan karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka hanya bisa bekerja serabutan seperti melipat kardus pizza. Selain itu, untuk mendapatkan informasi kedua anaknya hanya bisa bermain gawai di pojok ruangan, tepatnya di toilet rumah. Di lain waktu, ketika mereka sedang melipat kardus pizza mereka membiarkan jendela rumahnya terbuka agar rumahnya terpapar fogging gratis.
Suatu ketika, datanglah teman Ki-woo, Min Hyuk (Park Seo-joon) yang membawa secercah harapan. Ia datang membawa titipan kakeknya berupa ‘batu keberuntungan’ dan juga penawaran menarik. Dia menawari Ki-Woo pekerjaan sebagai guru les privat bahasa Inggris siswi yang berasal dari keluarga kaya. Ki-Woo yang notabene gagal untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi tidak kehabisan akal. Dibantu adiknya, Ki-Jeong yang ahli manipulasi gambar digital. Ki-Woo pun memalsukan data dirinya.
Ki-Woo –nantinya mengenalkan diri atas nama Kevin-- berangkat ke sebuah rumah bergaya modern milik tuan Park di kawasan warga kelas atas. Keluarga Park beranggotakan Tuan Park (Lee Sun-kyun), Istrinya Yeon-Kyo (Cho Yeo-jeong) dan kedua anaknya Da-hye (Jung Ziso) dan Da-song (Jung Hyeon-jun). Kedatangan Ki-Woo disambut Moon-gwang (Lee Jung-eun), pembantu rumah tangga tuan Park.
Sebelum mengajari Da-hye --putri tuan park--, Ki-Woo diseleksi dahulu oleh nyonya Park.  Wawancara berjalan lancar karena Ki-woo pandai bersilat lidah. Seleksi berlanjut, Nyonya park ingin melihat cara mengajar Ki-Woo. Dalam suatu kesempatan, Ki-Woo memercik kemesraan dengan muridnya. Sontak, nyonya Park terkejut dan tertarik dengan cara mengajar Ki-woo.
Usai mengajar Da-hye, Ki-Woo mendengarkan cerita nyonya Park tentang kekhawatiran terhadap anak lelakinya yang hiperaktif. Meskipun begitu, Da-Hye suka sekali menggambar dan gambarnya itu akan difigura untuk dipajang di rumah. Maka, Nyonya Park ingin memberikan guru les seni untuk mengasah bakat putranya itu. Ki-Woo mengatakan dirinya kenal dengan seorang pengajar seni untuk anak-anak. Esoknya Ia datang bersama adiknya,   Ki-Jeong –ia datang dengan identitas Jessica. Adiknya pun juga resmi menjadi pengajar untuk anak tuan Park.
Tak hanya sampai disitu, keluarga Ki-taek sedikit demi sedikit masuk ke keluarga tuan Park. Dengan manipulasi, Ki-taek menjadi supir tuan Park menggantikan supir lamanya. Kemudian, Choong Sook juga mengganti posisi Moon-Gwang sebagai pembantu di rumah tangga tuan Park.
Keluarga Ki-taek sukses masuk ke rumah tuan Park. Mereka mendapatkan gaji dan secara tidak langsung juga menikmati fasilitas  yang memuaskan. Mereka menggerogoti  kekayaan keluarga tuan Park layaknya parasit. Di sisi lain, Keluarga park tidak mengetahui jika keempat orang yang bekerja di rumahnya merupakan satu keluarga.
Keberuntungan yang Terhenti
Suatu ketika, ketika keluarga Ki-taek sedang makan bersama. Datang kembali pemabuk di depan rumahnya. Berbeda dengan sebelumnya – mereka diam melihat pemabuk tersebut, Kini, Ki-Woo berdiri tegak ingin mengusir pemabuk tersebut. Dia berdiri membawa ‘batu keberuntungan’ untuk menakut-nakuti pemabuk tersebut. Tak disangka, perilaku mereka terhadap batu tersebut membuat keberuntungan keluarga Ki-taek berhenti.
Beberapa waktu kemudian, keluarga Park memutuskan untuk berkemah untuk merayakan ulang tahun anaknya Da-song. Keluarga Ki-taek tidak melewatkan kesempatan ini. Mereka kemudian menempati rumah milik tuan Park untuk menikmati kemewahan di dalamnya. Sayangnya, keberuntungan mereka telah habis sejak mereka mengetahui keberadaan dan rahasia basemen rumah  tuan Park.
Film Parasite menjadi film yang wajib masuk daftar tontonan pada tahun ini. Film yang memiliki judul asli Gisaengchung ini bahkan sudah mendapatkan beberapa penghargaan, misalnya Palme d’Or di Cannes Film Festival dan Best Film di Sydney Film Festival.
Parasite hadir sebagai kritik akan kehidupan sosial saat ini. Jurang kesenjangan sosial digambarkan dengan epik dengan  properti yang maksimal. Penampilan keluarga kaya dengan rumah super mewah dan fasilitas di dalamnya  dibandingkan dengan tampilan rumah keluarga Kim-taek yang miskin papa. Selain itu, balutan dark komedi yang berisikan kritik semakin menguatkan pencerminan kritik film ini pada kehidupan sosial.
Dalam film berdurasi 132 menit ini, tidak ada tokoh antagonis ataupun protagonis yang jelas. Semua tokoh berperan sebagai protagonis sekaligus antagonis di lain waktu. Keluarga kaya yang bertindak semenanya, apa yang tidak sesuai mudah saja dibuang  –misalnya dengan mudah memecat supir dan pembantu lamanya. Kemudian keluarga miskin yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesejahteraan. Barangkali Bong Joon-ho ingin menyampaikan tokoh antagonis sebenarnya ialah sistem yang menyebabkan adanya kesenjangan sosial itu sendiri.
Film ini termasuk ringan dengan cerita yang mengalir cepat.  Hampir keseluruhan Cerita Parasite mudah ditebak . Problema datang dan selesai dengan mudahnya. Namun, penulis akui film ini menghadirkan twist yang sangat tidak disangka-sangka. Di sisi lain, Parasite menghadirkan unsur-unsur kecil yang ternyata memiliki peran di bagian tersentu –sebut saja sandi morse dan juga batu keberuntungan.
Secara keseluruhan, Film ini penuh akan kritik, komedi, takhayul hingga tragedi. Parasite wajib masuk dalam daftar tontonan film tahun 2019.


Judul Film
: Parasite a.k.a Gisaengchung
Sutradara
: Bong Joon-ho
Tanggal Rilis
: Mei 2019
Durasi
: 132 Menit
Rumah Produksi
: Barunson E&A Corp
Negara
: Korea Selatan
Peresensi
: Syifaul Furqon