(Foto/ Kru Frekuensi)

Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Guna menanggulangi jumlah sampah plastik di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, panitia Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 2019 menghimbau kepada mahasiswa baru untuk tidak membawa air minum dalam kemasan (AMDK) selama Pra-PBAK dan PBAK berlangsung. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F), Indra mengungkapkan hal tersebut menjadi ciri khas PBAK FST tahun ini.
“PBAK FST memiliki ciri khas di tahun ini, salah satunya yaitu peduli terhadap sampah plastik, dibuktikan bahwa mahasiswa baru tidak diperbolehkan botol air minum plastik yang sekali pakai, sehingga mereka diwajibkan membawa minum dengan botol tumbler.” Ujar Ketua Dema-FST, Indra pada rabu (13/8).
Ketua Panitia Steering Commitee (SC) PBAK FST, Fahmi menjelaskan adanya resitasi botol tumbler untuk mahasiswa baru juga sudah disepakati pihak fakultas pada saat rapat audiensi bersama bagian akademik FST. Botol tumbler telah disepakati menjadi resitasi wajib yang harus dibawa mahasiswa baru selama Pra-PBAK dan PBAK berlangsung. Bagian Akademik juga sangat mendukung adanya resitasi botol tumbler untuk mengurangi sampah plastik di area UIN Walisongo Semarang.
Selain itu, botol tumbler juga merupakan alasan yang kuat untuk menjaga kebersihan tempat berlangsungnya PBAK FST yang kebetulan berada di Masjid Al-Fitroh Kampus 2 UIN Walisongo.
Kemudian, Fahmi juga mengungkapkan bahwa rencananya panitia akan menyediakan air minum isi ulang untuk dijual kembali kepada mahasiswa baru selama Pra-PBAK dan PBAK. Sehingga memudahkan bagi mahasiswa baru yang mencari air minum tambahan. (Kabar/ Suwaiya)