(Foto/Irvan)


Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Hari kedua Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berjalan lancar sesuai rencana (Selasa, 8/9).

Ketua panitia PBAK FST 2020, Syarif Hidayatullah menjelaskan agenda PBAK pada hari kedua sama untuk delapan Fakultas yaitu meliputi materi ke-UIN-an, materi mengenal dunia kampus dan materi tri etika kampus. Setelah menerima ketiga materi tersebut mahasiswa diberikan penugasan membuat karya tulis ilmiah dan dilanjutkan dengan sesi FGD (Forum Group Discussion).

“Dalam FGD kita adakan diskusi dua arah antara PJ dan mahasiswa baru untuk mengasah analisis dan mengulang apa yang didapatkan oleh mahasiswa baru,” jelas Syarif pada Selasa (8/9) melalui Whatsapp.

Dipilihnya ketiga materi tersebut karena bagi mahasiswa baru perlu adanya pengenalan terkait sejarah UIN Walisongo, pengenalan kampus baik tingkat fakultas maupun universitas dan lingkungan wilayah kampus. Sedangkan untuk materi Tri Etika kampus bertujuan agar mahasiswa memiliki pedoman dalam pengabdian pada universitas.

“Harapannya agar mahasiswa baru paham terhadap sejarah, lingkungan dan tradisi yang ada di UIN Walisongo. Serta untuk tri etika kampus dapat dijalani dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Syarif.

Materi yang dijadwalkan pada hari kedua ini memang sangat penting bagi mahasiswa baru. Namun pada masa yang serba online ini membuat beberapa mahasiswa merasa bosan dan mengalami kendala dalam mengikuti kegiatan PBAK online 2020 ini.

Nida Khalwa, mahasiswa baru Prodi Pendidikan Kimia menuturkan bahwa acara PBAK hari kedua ini asyik tapi terasa bosan. Menurutnya rasa bosan tersebut bukan dikarenakan rangkaian acara yang telah dijadwalkan, namun dikarenakan oleh aktivitas yang hanya dilakukan sendirian di rumah dan suasananya monoton.

“Asyik, tapi sebagian mahasiswa baru pasti merasa bosan. Bosannya disini bukan karena rangkaian acaranya, namun karena aktivitas yang dilakukan hanya itu-itu aja. Seperti duduk, mendengarkan pemateri, dan lebih bosannya lagi kita sendirian, serta suasananya tidak berganti karena dilaksanakan secara online” ucap Nida melalui Whatsapp (Selasa,8/9).

“Dari segi acara sudah bagus dan tersusun rapih meski saat acara berlangsung terdapat kendala. Namun kendala tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh panitia sehingga rangkaian acara pada hari ini sudah klop dengan tujuan awalnya,” lanjut Nida.

Menurut Nida, hal penting yang dapat diambil dari rangkaian acara PBAK hari kedua ini sangatlah banyak. Salah satunya yaitu mengenai usaha-usaha UIN Walisongo semarang untuk mewujudkan smart and green kampus, tradisi dan budaya kampus, dan sebagainya.

Meski beberapa mahasiswa ada yang terkendala dengan sinyal, kesan yang didapat dari PBAK hari kedua ini tetap seru, asyik, dan semua materi yang disampaikan dapat diterima dengan jelas oleh mahasiswa baru.

Sedangkan Ketua Panitia PBAK FST, Syarif menegaskan bahwa mahasiswa baru antusias mengikuti PBAK ditinjau dari jumlah penonton streaming dan pengumpulan penugasan.

“Alhamdulillah, antusiasme mahasiswa baru Saintek dari segi kuantitas dilihat saat live sudah hampir mencapai jumlah keseluruhan. Sedangkan dari segi kualitas dapat dilihat dari pengumpulan penugasan Karya Tulis Ilmiah. Hal tersebut menjadi bukti antusiasme maba Saintek yang sangat bersemangat meski dilaksanakan secara online,pungkas Syarif. (Kabar/Inayatul dan Irvan)