(Foto/Firman)


Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) merupakan kegiatan wajib pada mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Acara dihadiri oleh para birokrasi kampus dan panitia inti PBAK yang dilaksanakan di Auditorium 2 kampus III UIN Walisongo Semarang, Senin (7/9).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, PBAK kali ini diadakan secara virtual. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pemutusan rantai Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan mengikuti protokol kesehatan dengan sosial distancing.

Imam Taufiq dalam sambutannya mengatakan bahwa PBAK secara virtual ini bukan sebuah kelemahan, melainkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.

"Karena itu, PBAK kali ini diadakan secara luar biasa. Hal ini bukan sebuah kelemahan, melainkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah," tutur rektor UIN Walisongo tersebut.

Muhammad Anas Hanafi lebih menekankan pada tema PBAK 2020, yaitu Harmoni Moderasi Beragama sebagai Penguat Nilai-nilai Kebangsaan. Pemilihan tema tersebut dilatarbelakangi karena masih banyaknya problematika antar-umat beragama di Indonesia.

"Karena pada saat ini di Indonesia masih banyak problematika antar umat beragama, mulai dari sikap masyarakat yang intoleran dan diskriminasi kepada sesama umat beragama atau umat yang tak beragama," jelas pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa tersebut.

Berdasarkan laporan dari Ahmad Izzudin selaku ketua panitia PBAK 2020, jumlah mahasiswa baru mengalami penurunan dari 4.419 mahasiswa menjadi 3.381 mahasiswa. Diantaranya 584 mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, 411 mahasiswa Fakultas Ushuludin dan Humaniora, 526 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 434 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 390 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 222 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 270 mahasiswa Fakultas Psikologi dan Kesehatan, dan 544 mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi. (Kabar/ Daris)