Ilustrasi: Humas FST UIN Walisongo Semarang

Semarang, KABARFREKUENSI.COM – Delegasi UIN Walisongo Semarang pada Invitasi Pekan Pengembangan Bakat & Minat Mahasiswa (IPPBMM) VIII kategori Karya Tulis Ilmiah (KTI) Saintek yang terdiri dari dua mahasiswa berhasil menduduki podium ketiga dari enam kontingen yang telah lolos menuju babak final. Enam kontingen pada babak final di antaranya, UIN Jember, UIN Walisongo, UIN Banten, UIN Sunan Gunung Djati, UIN Sunan Ampel, dan UIN Sunan Kalijaga.

IPPBMM diselenggarakan secara blended pada 21-25 Juni 2021 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan untuk kategori KTI Saintek diselenggarakan secara online pada selasa (22/06). IPPBMM merupakan ajang penyelenggaraan kompetisi keilmuan, olahraga, seni, dan riset bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah naungan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. IPPBMM dilaksanakan dengan sistem multi-event setiap dua tahun sekali.

Delegasi UIN Walisongo kategori KTI Saintek yang terdiri dari Binti Mutammimah dan Krisna Dara (Pendidikan Kimia) mengembangkan inovasi pewarna alami pada kain batik ikat celup dengan memanfaatkan limbah kulit bawang merah berpendekatan green chemistry. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan pewarna sintetis yang berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya di daerah Jawa Tengah.

“Pada 2018, 82 persen sungai di Indonesia berada pada kondisi tercemar. Prediksi Lipi menyatakan bahwa di tahun 2040 pulau Jawa akan mengalami krisis air bersih yang diakibatkan oleh eksploitasi air tanah dan pencemaran air sungai. Itulah beberapa hal yang menjadi dasar kami untuk menginovasi pewarna alami sebagai solusi mengurangi penggunaan pewarna sintetis,” terang Binti.

Pencapaian juara 3 dalam IPPBMM VIII kategori KTI Saintek membuat kedua mahasiswa pendidikan kimia itu senang dan sangat bersyukur. Krisna menceritakan bahwa sebelumnya mereka pernah beberapa kali mengikuti lomba karya tulis.

“Kami pernah beberapa kali mencoba ikut lomba secara mandiri, namun belum membuahkan hasil. Alhamdulillah kami bersyukur diberikan kesempatan untuk ikut lomba ini dan bisa sampai dapat juara 3. Pastinya kami merasa senang sekali, walaupun awalnya tidak menyangka karena lawannya juga keren-keren,” jelas Krisna Dara.

Binti menjelaskan bahwa timnya bisa meraih juara 3 karena beberapa hal pada isi karya tulis dan penampilan pada saat presentasi.

“Menurut saya, faktor yang membuat tim kami bisa meraih juara 3 yang pertama adalah isi dari karya tulis kami. Kedua presentasi kami, setelah presentasi dewan juri juga sempat bilang bahwa presentasi kami menarik. Ketiga yaitu ketepatan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dewan juri,” terangnya.

Krisna Dara berpendapat meski saat ini pandemi masih mengepung, namun semangat untuk mengejar impian harus tetap dijaga.

“Kita memang masih belum tahu kapan pandemi akan selesai, tetapi hal itu jangan sampai menyurutkan semangat, kemauan kita untuk tetap berkarya dan juga mengejar mimpi masing-masing,” ungkapnya.

(Kabar/ Firman)