(Sumber : Pixabay) 

Semarang, KABARFREKUENSI. COM-Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang telah menetapkan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT)  untuk Calon Mahasiswa Baru (CAMABA) yang lolos diberbagai seleksi. Namun, masih banyak CAMABA terutama di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) yang merasa terbebani dengan besaran UKT yang tidak sesuai dengan penghasilan orang tua. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa (SEMA) UIN walisongo Semarang, rata-rata UKT CAMABA 2023 sekita 4-5 juta.


Tim redaksi LPM Frekuensi telah mewawancarai beberapa perwakilan CAMABA  FST dalam permasalahan tersebut.


Pertama, Titis Fitriana dari prodi Pendidikan Matematika asal Wonogiri yang merasa terbebani dengan besaran UKT yang ia terima.


“Soalnya orang tua (bapak) saya sudah pensiun lama kurang lebih 5/6 tahun yang lalu, dikira orang tua itu 2-3 juta-an ya, sedangkan ibuk saya tidak bekerja (ibu rumah tangga) dan bapak pun nggak bekerja cuman kadang buruh aja selagi ada nggak mesti”.


Berikutnya, Naila Zulfas Sa’adah CAMABA dari prodi Pendidikan Biologi asal Pati. Ia menerangkan bahwa mengalami kendala terkait sistem pembayaran UKT yang belum muncul di Walisiadik.


“Kalau di sistem walisiadik belum muncul pembayarannya, Kak.”


Kemudian ia menambahkan terkait waktu dalam pembayaran UKT yang seharusnya diperpanjang lagi. "Untuk kemudian hari mungkin butuh waktu yang lebih panjang ya, Kak."



Terakhir dari prodi pendidikan matematika asal Kendal, Zaenal Arifin yang mengungkapkan mengenai harapannya kepada pihak kampus.



“Harapannya, pasti ya soal UKT semoga bisa disesuaikan dengan keadaan ekonomi kami, belum lagi biaya Ma'had yang cukup membebankan kami. Semoga aspirasi kami dari CAMABA tentang keluh kesahnya bisa didengar dan dievaluasi oleh pihak kampus biar kedepannya lebih baik lagi."



(Kabar/Fahmadia Jillan Maulida dan Mannan Ni'mal Khasbi)