(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Semarang, KABARFREKUENSI.COM-Hujan yang tak kunjung reda di Kota Semarang berimbas pada longsornya tanah kantin saintek yang terletak di belakang Gedung Laboratorium Terpadu. Kejadian ini diketahui oleh warga yang tinggal di sekitar kampus pada kamis pagi, sehingga diperkirakan longsor terjadi pada rabu malam (13/3).

Menurut Ahmad Muchis, S.Pd. selaku Laboran Lab Kimia menduga longsor disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi selama beberapa hari yang membuat aliran air di selokan yang berada di sekitar bangunan kantin melonjak, sehingga diperkirakan talut tidak kuat menahan tanah dan berujung pada longsor. Imbasnya adalah kantin tidak bisa beroperasional dan air di Gedung Laboratorium Terpadu tidak menyala.

“Meskipun bukan di bulan Ramadhan pun, kantin akan tutup sementara. Karena bagian dalam kantin memang masih utuh, tetapi jika diberi beban akan makin memperparah kondisi. Air di lab juga belum menyala sejak hari kamis kemarin” ujar Muchis

Muchis berharap perbaikan segera dilakukan, mengingat lokasi kejadian yang dekat dengan Gedung Laboratorium Terpadu.

“Harapannya ya bisa segera diperbaiki. Tapi kalau buru-buru nanti takutnya nggak maksimal hasilnya. Karena cuaca masih tidak stabil dan terus-terusan hujan” tambah Muchis.

Salah satu mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi yang mengetahui kejadian tersebut sejak kamis pagi, Febri juga berharap perbaikan bisa segera dilakukan. Sebab apabila tidak diperbaiki dalam waktu dekat, maka dapat berimbas pada keamanan Gedung Laboratorium Terpadu.

“Semoga bisa segera ditangani, karena kalau enggak takutnya malah kena Gedung lab” ujar Febri

Pihak universitas telah melakukan survei di lokasi terjadinya longsor pada jumat pagi (15/3). Muchis juga menuturkan bahwa pihak universitas akan menanggung biaya penanganan longsor di kantin saintek.

 

 (Kabar/Berlian)