(Sumber: Koropak.co.id)

 Oleh: Syifa Kamilah Qudsi 

Tepat di hari pertama aku mengikuti pemilu

Waktu dimana semuanya terasa tegang dan pilu

Semua orang berbondong-bondong datang

Memilih, menentukan, siapa yang berhak menjadi pemimpin mendatang


Hari terus berlalu, keputusan hasil yang ditunggu

Menjadi ajang bagi seluruh penduduk untuk terus berharap dalam kalbu

Kini, hasil keputusan telah terungkap

Harapan dan doa masih terus terucap


Pemimpin telah berganti, revolusi baru akan berjalan

Nasib penduduk, kini sedang dipertaruhkan

Begitu banyak janji yang telah terucap

Tak semua mampu kau lakukan dengan satu tahap

Berbagai macam peraturan telah kau ubah

Nasib rakyat, harapan, dan kehidupan negeri ini kau mainkan dengan mudah


Ini bukan tentangmu, tapi tentang negeriku

Ini bukan tanah airku, tapi tanah air mata yang pilu

Dan ini, bukan lagi sebuah negara,

Tapi tempat dimana manusia kehilangan maknanya