Sumber Dokumentasi: Pribadi 

Semarang, KABARFREKUENSI.COM - Proyek pembangunan Gedung Serbaguna di Kampus 3 UIN Walisongo Semarang menjadi sorotan karena dinilai mengganggu aktivitas mahasiswa. Berdasarkan pantauan di lokasi, sejumlah kendaraan berat terlihat lalu-lalang melewati area kampus 3, tepat di jalur yang sering digunakan mahasiswa untuk berjalan kaki maupun berkendara.

Ferdy, selaku Wakil Presiden DEMA FST 2025, menyampaikan bahwa pembangunan yang sedang berlangsung merupakan bagian dari upaya peningkatan fasilitas kampus. Namun, ia menilai kondisi di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas proyek telah menimbulkan gangguan bagi mahasiswa. 


Menurutnya, jalan yang dipenuhi tanah liat akibat lalu-lalang truk proyek serta penyempitan jalur mahasiswa membuat mobilitas mahasiswa menjadi kurang nyaman dan berpotensi membahayakan keselamatan.  “Situasi ini tentu berdampak pada aktivitas belajar karena mahasiswa harus lebih berhati - hati ketika melewati area proyek, sehingga konsentrasi dan kelancaran akses ke ruang kelas, khususnya di ISDB menjadi terganggu”, ujar Ferdy.


Ferdy juga menyoroti langkah keamanan yang telah diterapkan pihak kampus, seperti penyiraman jalan setelah truk melintas. Ia menilai upaya tersebut sudah baik, namun belum cukup efektif. “Kondisi ini tetap menyisakan risiko bagi mahasiswa, terutama saat cuaca hujan atau ketika aktivitas kendaraan proyek meningkat,” lanjutnya.


Keluhan serupa turut disampaikan oleh salah satu mahasiswa FSH yang gedung perkuliahannya berada tepat di depan area pembangunan. “Mengenai proyek pembangunan gedung baru di depan ISDB itu lumayan mengganggu. Pada jam tertentu berisik sekali sehingga membuat tidak fokus. Apalagi cuacanya yang tidak menentu; kadang licin, kadang berdebu”, keluhnya.


Selain itu, beberapa informasi tambahan juga diberikan oleh salah satu mandor proyek bagian baja.

“Proyek ini diperkirakan bulan Juni selesai. Namun, kalau cuaca terus menerus hujan, pekerjaan akan terhambat dan situasi kampus akan seperti ini selama pembangunan berlangsung”, jelasnya.


Hingga kini, belum ada pengaturan khusus terkait jam kerja proyek yang disesuaikan dengan jadwal perkuliahan.


Kabar: Revalina Nicky Ramadhani (Kru Magang LPM Frekuensi 24)
Editor: Rifaatus Syafa'ah (Kru LPM Frekuensi 22)