Sumber Dokumentasi: Pribadi 

Semarang, KABARFREKUENSI.COM- Parkiran Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Semarang menjadi sorotan mahasiswa dalam beberapa pekan terakhir. Pembangunan gedung baru yang tengah berlangsung menyebabkan sebagian lahan parkir tidak dapat digunakan, sehingga kendaraan mahasiswa menumpuk dan meluap hingga ke area luar fakultas.

Berdasarkan pantauan di lapangan, antrean motor terlihat memenuhi hampir seluruh area parkir sejak pagi hari. Beberapa mahasiswa bahkan harus memarkirkan kendaraannya di depan ISDB karena kapasitas parkir tidak lagi mencukupi. Kondisi ini membuat akses keluar-masuk kampus menjadi lebih sempit dan kurang nyaman.

Nabila, salah satu mahasiswa semester 3 program studi Matematika, mengatakan bahwa kepadatan parkiran semakin parah dibandingkan tahun sebelumnya. “Kalau dilihat si makin padat. Banyak yang bawa motor, terus tempat parkir makin sempit karena ada pembangunan,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan alat-alat proyek di area gedung parkir membuat sebagian mahasiswa tidak bisa memanfaatkan ruang parkir yang tersedia. Akibatnya, banyak kendaraan beralih ke titik lain yang sebenarnya tidak dirancang sebagai kawasan parkir. Ia menambahkan bahwa kondisi ini ikut berdampak pada keterlambatan mahasiswa masuk kelas. “Kadang habis waktu cuma buat cari parkir. Masuk kelas jadi mepet atau telat,” ungkap Nabila.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Ayak, mahasiswa baru dari program studi Teknologi Informasi. Sebagai mahasiswa yang baru memasuki lingkungan kampus, ia merasa parkiran FST tidak memberikan kenyamanan yang memadai. “Kesan pertama sih kurang nyaman, soalnya berantakan. Ada yang parkir sampai nutup jalan,” tuturnya.

Ayak menilai bahwa ketidakteraturan pola parkir mahasiswa turut memicu kepadatan. Selain itu, akses menuju gedung parkir ikut terhambat karena adanya pembangunan, sehingga parkiran alternatif pun cepat penuh.“Akses ke gedung parkir juga susah karena pembangunan, jadi parkiran lain langsung overload,” tambahnya. 

Kabar: Devita Mutiara Putri (Kru Magang LPM Frekuensi 24)

Editor: Santi Alfifat Khurosyidah (Kru LPM frekuensi 23)